Quantcast
Channel: TIMOR TENGAH SELATAN – SERGAP NTT [Media Revolusi]
Viewing all articles
Browse latest Browse all 56

Perpustakaan Digital Tidak Meniadakan Perpustakaan Konvensional

$
0
0
Perpustakaan Perpustakaan Digital Tidak Meniadakan Perpustakaan Konvensional

Staf Ahli Gubernur Bidang Politik dan Pemerintahan, Drs. Mikhael Fernandez saat menggunting pita sebagai tanda membuka dengan resmi Workshop E-Library NTT ke 2 sekaligus peluncuran otomasi perpustakaan digital di Kabupaten TTS di Kantor Badan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten TTS, Selasa (20/5/2014) (foto : verry guru)

sergapntt.com, SOE – Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya menilai pelaksanaan Workshop E-Library atau perpustakaan digital merupakan langkah tepat dan strategis sebagai sarana penyedia informasi.

Penegasan tersebut diungkapkan Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Politik dan Pemerintahan, Drs. Mikhael Fernandez saat membuka Workshop E-Library NTT ke 2 sekaligus peluncuran otomasi perpustakaan digital di Kabupaten TTS di Kantor Badan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten TTS, Selasa (20/5/2014).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi D DPRD NTT, Servatius Lawang, SH, peneliti independen bidang perpustakaan, informasi dan manajemen pengetahuan, Prof. Putu Laxman Pendit, P.hD, Senior Consultan PT. Metronet Solution Jakarta, Atot Kurdian, Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten TTS, Drs. Alex Tamonob serta sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten TTS.

Menurut Gubernur, perpustakaan digital  atau e – library merupakan pengembangan lebih lanjut dari perpustakaan konvensional dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. “Karena itu, saya berharap para pemangku kepentingan di bidang perpustakaan dapat mewujudkan pelayanan perpustakaan yang lebih modern, lengkap, dan mudah dijangkau dengan pengelolaan koleksi daerah dan ilmu pengetahun berformat digital, yang dikelola secara profesional untuk dapat digunakan selama mungkin dan diakses secara luas oleh  publik,” harap Gubernur.

Gubernur menjelaskan, perpustakaan digital tidak meniadakan perpustakaan konvensional. Karena kata Gubernur, prinsip-prinsip kepustakawanan seperti katalog  induk,  layanan saling  pinjam, dan penggunaan sumber daya secara bersama, dapat dikembangkan dengan skala yang lebih besar dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.

“Karena itu, pelaksanaan Workshop E – Library NTT NTT ke – 2 yang dilaksanakan ini,  merupakan salah satu media yang tepat dan efektif dalam mengoptimalkan kualitas tenaga teknis pengelola perpustakaan dalam mengolah  bahan pustaka. Juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk menjalin komunikasi khususnya di bidang pengolahan bahan pustaka untuk menyamakan persepsi dan keseragaman terhadap sistem  standar pengolahan yang ada, hingga tercapai kesamaan dalam pengolahan bahan pustaka khususnya dalam pemanfaatan e – library,” tandas Gubernur sembari menambahkan, “Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan dapat berhasil, apabila sistem dan mekanisme kerja perpustakaan dirancang sebaik mungkin sesuai UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.”

Di tempat yang sama Ketua Panitia Workshop E – Library NTT NTT ke – 2, Drs. Yohan A.B. Loban, M.Si dalam laporannya mengatakan, kegiatan Workshop E-Library diikuti 45 peserta yang berasal dari domain perpustakaan publik, domain perpustakaan khusus, domain perpustakaan Perguruan Tinggi dan domain perpustakaan sekolah. Worshop digelar selama dua hari, 20-22 Mei 2014 di Aula Hotel Bahagia II SoE.

By. Verry Guru

Viewing all articles
Browse latest Browse all 56

Trending Articles