Clik here to view.
Program ini menitikberatkan pada sistim bertani hortikultura yang ramah lingkungan dan kaum muda dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan iklim, serta mampu berinovasi.
sergapntt.com, SOE – Plan International Indonesia area Timor bersama Pemerintah Propinsi (pemprov) Nusa Tenggara Timor (NTT) pada 19 Februari 2016 lalu meluncurkan sitem bertani ramah lingkungan (Green Skills Project).
Kerjasama program ini bertujuan memberdayakan kaum muda yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU) dengan pola mengintegrasikan pendekatan adaptasi perubahan iklim atau Climate Change Adaptation (CCA) dan penguatan ekonomi kaum muda atau Young economic Empowerment (YEE).
Usia muda yang menjadi sasaran program ini adalah 18-29 tahun dan lebih mengutamakan kaum muda perempuan sebanyak 80%. Demikian siaran pers PLAN Internasional Indonesia yang diterima sergapntt.com, Selasa (23/2/16) malam.
Kepala Bappeda NTT, Wayan Darmawan, mengatakan, Green Skills Project ini sudah sejalan dengan kebijakan program yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sementara itu, Program Area Manager (PAM) Plan International Indonesia, James Ballo, menjelaskan, Green Skills Project dalam implementasinya akan bekerjasama dengan beberapa instansi terkait di wilayah TTS dan TTU.
“Program ini menitikberatkan pada sistim bertani hortikultura yang ramah lingkungan dan kaum muda dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan iklim, serta mampu berinovasi,” tegas Ballo.
Menurut Ballo, kaum muda akan dilatih penguatan kapasitas melalui pengenalan modul pelatihan dan pendampingan. Lembaga Pusat Pelatihan dan NGO’s pun akan secara aktif terlibat dalam proses pengembangan program dan advokasi. (Agus Haru/Sherif)
